Pemetaan Desa Pasca Bencana (2)


PEMETAAN (2)
DUSUN MULA GATI
5-6 April 2019

Pemetaan Desa Pasca Bencana di Dusun Mula Gati, dusun ini hanya memiliki 2 RT. Saat pemetaan dusun ini hanya dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama RT 1 didampingi oleh Budi, Kelompok kedua RT 2 didampingi oleh Mas Niti, dan Kelompok Sejarah dan Budaya didampingi oleh Abas. Meski hanya terdiri dari 2 RT warga Dusun Mula Gati, terutama warga RT 2 sangat antusias mengikuti pemetaan. Pemetaan di RT 1 kurang efektif karena warga yang datang sedikit. Antusias warga semakin terpacu ketika ada tamu dari luar negeri yang dibawa oleh SHEEP ke dusun, sehingga warga memenuhi tempat/mushalla yang kami tempati untuk pemetaan. Pemataan hari pertama yang dilakukan pemetaan fisik, pemetaan masalah dan potensi. Hasil pemetaan di RT 1, dari 22 rumah hanya 3 rumah yang mengalami rusak ringan, sedangkan yang lain rusak berat. Rumah yang rusak ringan terbuat dari kayu. Pola penyelamatan warga saat gempa bumi yakni lari ke jalan masing-masing di depan rumah, lalu naik ke halaman sekolah, kantor kepala desa, dan lapangan bola yang berada di desa lain. Di dusun ini sudah ada jaringan air bersih dari PDAM, namun tidak semua warga yang memiliki meterannya, kesulitan air bersih terjadi karena warga sulit untuk menampung air, tidak semua warga memiliki tempat penyimpanan air. Rumah-rumah hanya memiliki WC sementara, dindingnya terbuat dari terpal, dan warga menilai hal tersebut belum layak. Perkerasan jalan disana belum sepenuhnya aspal, namun warga merasa sudah cukup dengan hal itu, namun butuh pelebaran jalan pada gang. Masalah yang keluar juga ada pada hasil perkebunan, hasil perkebunan di dusun ini dijual dalam keadaan mentah, belum diolah, sehingga harga penjualan murah, terlebih apabila warga menjual ke tengkulak dengan harga yang diminta benar-benar jauh dibawah harga pasar. Segala permasalahan warga sudah mulai berbenah. Warga Dusun Mula Gati mulai berbenah dengan membangun rumah mereka secara swadaya dan mandiri, warga membuat rumah dengan berbahan kayu dan bambu, hal tersebut dikarenakan warga melihat rumah kayu yang tidak roboh akibat gempa bumi sebelumnya. 

Solusi-solusi dari segala permasalahan juga dipecahkan secara bersama-sama pada hari kedua berkunjung ke Dusun Mula Gati. Di dusun ini, pencarian solusi dilakukan hingga sangat detail karena pemetaan memang benar-benar sudah selesai di hari pertama, sehingga di hari kedua dapat fokus terhadap target-target yang dicapai. Permasalahan utama yang muncul hasil rembug dusun yaitu permasalahan air bersih, masalah yang diketahui cukup banyak hingga masalah terkait kesenian dan pengangguran pemuda di desa tertulis. Terkait dengan masalah sosial, warga ingin diadakan pelatihan dan dampingan lebih lanjut sehingga warga ingin bisa menjadi mandiri mengembangkan potensi-potensi. Hasil rembug warga tersampaikan warga yang ingin adanya kandang kolektif, jalur evakuasi, dan ruang bersama. Kandang kolektif kembali ke tempat awal yang berada di RT 2, untuk jalur evakuasi warga meminta jalan gang dilebarkan, untuk ruang bersama masih sedikit ragu, pertama warga telah memiliki mushalla yang sering dipakai untuk pertemuan-pertemuan atau rapat dusun, mengaji, dan lain-lain, hal tersebut bisa saja merubah mushalla menjadi ruang bersama demi ketercapaian program.

Komentar

Postingan Populer