SISTEM INOVASI DAERAH (SIDA) – Pengembangan Webgis Kepong Bakol Kubu Raya
SISTEM INOVASI DAERAH (SIDA) – Pengembangan Webgis Kepong Bakol Kubu Raya
Oleh. Budi Utomo (April 2022)
Teknologi dimanfaatkan dalam proses berbagi pengetahuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang peran karyawan, pekerjaan dan proses bisnis untuk meningkatkan kepuasan layanan pelanggan dan dikembangkannya database proses kerja dan pemantauan kualitas layanan pelanggan serta evaluasi publik layanan unggulan (Sensuse, et al., 2015). Pemanfaatan teknologi juga terjadi di lingkungan pemerintahan. Teknologi dapat meningkatkan demokrasi lokal melalui masukan warga yang lebih besar dan lebih langsung ke dalam pembuatan kebijakan, perluasan ruang lingkup pertimbangan kebijakan, dan pengurangan hambatan perantara dalam penyebaran informasi, sehingga memberikan akses baru kepada warga untuk memanfaatkan kekuasaan dalam pemerintah. Pemerintah daerah secara aktif mempromosikan keterbukaan data publik dan memperluas penggunaan media sosial. Semakin banyak informasi menjangkau warga, semakin besar potensi mereka untuk mempengaruhi dan membuat pilihan berdasarkan informasi tentang bagaimana pemerintah menyentuh kehidupan mereka (Jun & Chung, 2016).
Pentingnya kolaborasi yang didorong oleh konsensus telah ditetapkan dengan baik untuk pengembangan kebijakan dalam konteks umum Adapula teori yang mengatur tentang kolaborasi yaitu Triple-helix. Teori triple-helix berpendapat bahwa interaksi antara universitas, industri, dan pemerintah sangat penting untuk meningkatkan kondisi teknologi, kelembagaan, dan psikologis untuk inovasi dalam masyarakat berbasis pengetahuan Sistem triple-helix pada dasarnya ditujukan untuk mempromosikan inovasi. Sementara sistem ini paling sering digunakan sebagai inkubator teknologi, model triple-helix dan indikatornya telah digunakan dalam berbagai konteks (Kim & Lee, 2016). Pada prosesnya kolaborasi menghasilkan pertukaran ilmu pengetahuan.
Pengembangan Geoportal Webgis Kepong Bakol ini merupakan inovasi dalam pengembangan data di Provinsi Kalimantan Barat. Pengembangan geoportal ini bertujuan untuk menjawab berbagai persoalan dalam perencanaan terkait ketersediaan data agar dapat diperbaharui dan akurat. Selain itu juga menjadi salah satu upaya menyelesaikan permasalahan sinkronisasi data antar SKPD, karena banyak sekali data yang tidak sesuai antara satu SKPD dengan yang SKPD lainnya serta tumpang tindihnya data atau informasi (Mawardi, 2021). Pengembangan Big Data terjadi di Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat. Pemerintah daerah menamai program ini dengan sebutan “Webgis Kepong Bakol”. Pemerintah daerah menggunakan informasi dan desain portal berorientasi pengguna, yang dalam setiap kasus memerlukan pembongkaran pemikiran departemen dan reorganisasi informasi sesuai dengan perspektif dan kepentingan warga (Jun & Chung, 2016).
Dalam pengembangannya webgis yang dikembangkan berorientasi pada penyelesaian masalah yang ada di Kabupaten Kubu Raya. Pemanfaatan informasi geospasial di Kubu Raya akan di fokuskan pada setiap rumah tangga agar punya kecukupan pangan, kecukupan gizi, akses pendidikan dan kesehatan, serta memiliki rumah layak huni, agar masyarakat bisa beraktivitas dan juga bisa terus mengembangkan potensi sumber daya manusia yang ada (Oxtora, 2022). Peluncuran program ini, berdasarkan undang-undang nomor 4 tahun 2011 tentang informasi geospasial kemudian Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 2021 tentang penyelenggaraan informasi geospasial Peraturan Presiden nomor 95 tahun 2018 tentang sistem pemerintahan berbasis elektronik. Program itu juga berdasarkan peraturan Presiden nomor 39 tahun 2019 tentang satu data Indonesia Peraturan Bupati Kubu Raya Nomor 2 Tahun 2021 tentang penyelenggaraan informasi geospasial daerah.
Pengembangan Big Data merupakan peluang strategis bagi daerah unutk dapat memberikan manfaat yang signifikan bila digunakan dan dikelola secara efektif. Selain transparansi, keterbukaan data dalam sistem e-government juga diharapkan dapat memfasilitasi pelembagaan organisasi triple-helix. Seperti disebutkan sebelumnya, langkah pertama dan kedua munculnya sistem triple-helix adalah: transformasi internasional di masing-masing aktor triple-helix; dan pengaruh satu aktor pada aktor lainnya. Agar langkah-langkah ini berhasil, informasi dan data, tidak hanya dari organisasi itu sendiri, tetapi juga dari organisasi lain, sangat dibutuhkan. Misalnya, akademisi tidak dapat melengkapi peran pemerintah dan industri.
Sistem inovasi daerah merupakan perusahaan yang berinovasi dan dikelilingi oleh sejumlah pemangku kepentingan dan bekerjasama satu sama lain terkait dengan proses inovasi dan bersifat fokus. Hal yang merupakan keunggulan dan inovasi yang dilakukan oleh pemerintah adalah sistem yang dikembangkan dan pelibatan sumber daya manusia yang ada didalamnya. Pada program Webgis Kepong Bakol ini, pemerintah daerah melibatkan masyarakat seperti membentuk tim penggerak data dan informasi geospasial desa yang anggotanya berasal dari masing-masing desa yang ada di Kabupaten Kubu Raya. Tim penggerak data juga terdapat pada tingkat desa hingga kabupaten dan disetiap SKPD.
Apabila dilihat dari kesesuaian dengan teori triple-helix belum banyak terlihat pelibatan universitas dan industri. Hal tersebut disebabkan program yang dijalankan relatif baru dan baru memulai serta merintis portal satu data daerah sehingga belum melibatkan universitas dan industri. Sehingga, dapat diketahui kurang sesuai terhadap teori Triple-helix yang telah ada. Adapula kesesuaian yang dapat dilihat dari pengembangan webgis terhadap sistem inovasi daerah. Persamaannya adalah muncul kluster pemerintah yang fokus terhadap pengembangan data yang melibatkan antar perangkat daerah, pemerintah daerah hingga masyarakat.
REFERENSI
Jun, Chae Nam & Chung, Joo Chung. 2016. Big data analysis of local government 3.0: Focusing on Gyeongsangbuk-do in Korea. Technology Forescating & Social Change. 110 (2016) 3–12. http://dx.doi.org/10.1016/j.techfore.2015.11.007
Kim, Jin-Young & Lee, Min-Jae. (2016). Living with casinos: The triple-helix approach, innovative solutions, and big data. Technological Forecasting & Social Change. 110 pg. 33-41. http://dx.doi.org/10.1016/j.techfore.2016.04.024
Mawardi, Rino Kartono. 2021. Resmi Luncurkan Geoportal dan WebGIS 'Kepong Bakol', Kubu Raya Bertekad Wujudkan Informasi Satu Data dan Satu Peta. RRI Pontianak. Diakses dari https://rri.co.id/pontianak/sosial/998251/resmi-luncurkan-geoportal-danwebgis-kepong-bakol-kubu-raya-bertekad-wujudkan-informasi-satu-data-dan-satupeta?msclkid=78a5df48cee511ec88ba0b1bd17b2cd0
Oxtora, Rendra. 2021. Pemkab Kubu Raya Luncurkan Program Geoportal dan Webgis Kepong Bakol. Antara Kalbar. Diakses dari https://kalbar.antaranews.com/berita/463442/pemkab-kubu-raya-luncurkan-programgeoportal-dan-webgis-kepong-bakol#mobile-nav
Sensue, Dana Indra., Cahyaningsih, Elin., & Wibowo, Wahyu Catur. 2015. Identifying Knowledge Management Process of Indonesian Government Human Capital Management using Analytical Hierarchy Process and Pearson Correlation Analysis. Procedia Computer Science. 72 ( 2015 ) 233 – 243. doi: 10.1016/j.procs.2015.12.13
Komentar
Posting Komentar